Analisis Kinerja Dan Waktu Keterlambatan Perbaikan Kapal Penumpang Dengan Metode House Of Risk (HOR) Pada PT. Janata Marina Indah
Kata Kunci:
House Of Risk, Keterlambatan, Mitigasi, Perbaikan, RisikoAbstrak
Indonesia telah mendirikan beberapa perusahaan galangan kapal yang bergerak di bidang perkapalan salah satunya adalah PT. Janata Marina Indah Semarang yang menitik beratkan pada produksi dan reparasi kapal yang terletak di Semarang. PT. Janata Marina Indah, didirikan pada tahun 1977 dan aktif menerima pesanan untuk pembuatan bangunan baru segala jenis kapal. Hasil perhitungan lama perbandingan waktu keterlambatan perbaikan kapal penumpang diketahui nilai dengan rata-rata keterlambatan paling tinggi pada KM. Dharma Rucitra 1 adalah pekerjaan general service dengan nilai 0,44 hari. Pekerjaan nilai rata- rata paling tinggi pada kapal KM. Madani Nusantara adalah pekerjaan general service dengan nilai 7,33 hari dan sea trial dengan nilai 7 hari. Metode House Of Risk (HOR) adalah salah satu solusi untuk mengatasi keterlambatan perbaikan kapal, metode ini memiliki tujuan untuk mengindentifikasi dan menilai risiko-risiko yang ada pada kegiatan perbaikan kapal. Hasil perhitungan HOR telah didapatkan peringkat agen/penyebab risiko yang diurutkan berdasarkan nilai paling tinggi. Penyebab utama adalah, belum adanya kebijakan yang secara tegas mengatur ketentuan additional works dengan nilai Agregate Risk Potential (ARP) 300, adanya tambahan order material untuk pekerjaan tambahan diluar daftar perbaikan dengan nilai Agregate Risk Potential (ARP) 288, alat kerja banyak memerlukan peremajaan dengan nilai Agregate Risk Potential (ARP) 145. Hasil identifikasi dan penilaian terhadap risk event dan risk agent menggunakan metode HOR upaya mitigasi risiko yang dapat diterapkan untuk memitigasi risiko tersebut ada tiga yaitu, evaluasi mendalam terhadap jenis dan jumlah material tambahan yang diperlukan untuk pekerjaan tambahan, dengan nilai Total Efektifitas Mitigasi dengan Kesulitan (ETDk) 1.746, memberikan batas waktu maksimal untuk penerimaan additional works di luar repair list dengan persetujuan pihak yang terkait, dengan nilai Total Efektifitas Mitigasi dengan Kesulitan (ETDk) 1.494 dan melakukan pengecekan bahwa material yang diperlukan untuk pekerjaan tambahan tersedia dalam jumlah yang cukup dan sesuai dengan permintaan, dengan nilai Total Efektifitas Mitigasi dengan Kesulitan (ETDk) 1.446.